Om Swastiastu

"Tat Twam Asi"

Aku adalah engkau, dan engkau adalah aku.

Menyakiti dirimu, sama dengan menyakiti diriku. Maka berhentilah. Berhentilah menyakiti orang lain. Karena itu sama saja dengan menyakiti dirimu sendiri. Kita berasal dari sumber yang sama. Dari Brahman. Kita hanyalah Atman. Serpihan terkecil dari diriNya.

Jumat, 24 Juni 2011

Salahkah Saya?

Om Swastiastu
Err... Saya harus mulai darimana yah.. Postingan pertama saya pula ==a Ah! Pertama-tama, saya meminta maaf jika postingan ini termasuk 'junk' di mata rekan-rekan semua. Yang kedua, saya sangat tidak bermaksud untuk menuduh seseorang ataupun pihak-pihak tertentu melalui postingan aneh dan tidak guna yang saya buat ini. Jika rekan-rekan tidak menyukainya, silahkan tinggalkan page ini dan ENYAHLAH KALIAN! *diinjek*

Okay... Saya akan mulai cerita suram yang menimpa saya bertubi-tubi bagaikan hujan ikan asin yang menampar muka saya :'( Mengapa? MENGAPA?! *lebay*

Please, God. SAYA SUDAH MUAK. Setelah semua hal yang telah dilakukannya, bukan hanya kepada saya, tapi juga kepada teman-teman saya tercinta, saya sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Orang itu, dari awal saya sudah merasa aneh. Entah mengapa. Tapi insting saya mengatakan bahwa orang ini patut untuk diwaspadai. Bukan maksud saya untuk menjelek-jelekkannya, bukan maksud saya untuk menjatuhannya. Tidak ada maksud di benak saya untuk menghinanya. Tapi inilah saya. Saat kesabaran sudah diambang batas, saat kesabaran saya sudah hampir habis, saya tidak akan ragu untuk mencurahkan isi hati saya ini pada seisi dunia *lebay*.

Saya heran, sangat heran. Saya sadar ini hanyalah dunia maya. Dunia virtual. Dunia dimana semua hal bisa dipalsukan tanpa takut terkena pasal dan pelanggaran. Namun tak pernahkah dia memkirkan perasaan orang lain? Perasaan saya dan “Keluarga Kecil” saya di dunia maya ini? Betapa sakitnya saat hinaannya itu terlontar dari tulisan-tulisan yang diketiknya? Sadarkah dia saat melakukannya?

Tuhan, mungkin ini hanya perasaan saya. Tapi, mengapa saya merasaka bahwa orang itu meniru pembendaharaan kalimat saya? Meniru segala hal yang saya lakukan di Facebook ini? Ini bukan hanya sekedar hipotesa dari saya semata. “Keluarga Kecil” saya juga merasakan hal yang sama. Coba pikir, kawan. Dari bahasa singkatan sms, bahkan menurut Abang saya sendiri, bahasanya itu alay, berubah menjadi bahasa yang formal, dan -sok- ramah. Dan “malapetaka” ini berawal saat saya bergabung di Grup yang dipimpinnya. Saya di-invite seseorang, dan kemudian saya dikonfirmasi oleh admin disana pada tanggal 17 Juni 2011 Pukul 14.47


Seperti biasa, saya bergabung di grup itu, komen beberapa postingan, dengan pembendaharaan kalimat saya seperti biasanya. Tidak ada kecurigaan sedikitpun dari saya. Namun ternyata, saya merasakan adanya sesosok manusia yang sepertinya mengawasi saya bagaikan harimau yang mau nyuri timun di kebun pak tani *nah loh*
Saya lupa apa postingan pertama saya disana. Dan juga saya tidak mendapatkan photonya. Padahal sudah saya ubek-ubek tong sampah di rumah tetangga :P

Tapi tenang, rekan-rekan sebangsa dan setanah air sekalian... Saya ada photo postingan kedua saya disana.


Apakah rekan-rekan lihat komen pertama dari Uchiha Inang Dyoshiki? Oh~ Betapa beruntungnya saya sehingga mendapat komen pertama dari orang nomor satu di grup itu~ *tabur bunga*
Apalagi bahasa saya dibilang keren~ Siapa yang gak senang coba :3 *bletak*

Oh iya.. Ini lanjutan komennya~ Karena terlalu panjang, jadi saya ambil bagian yang penting saja.


Lihat tak komen Bahasa Inggris saya yang grammar-nya hancur? Hohoho... Saya kirim itu buat mba admin Debby. Dan lihat tak komen di bawah saya itu? Dari Intan~ *well, saya mau manggil dia Intan ajah* Bagaimana bisa seorang UCHIHA INANG DYOSHIKI langsung bertanya pada saya yang notabene tidak kenal dia? Dan lihatlah pertanyaannya. To the point sangat kan? Eits. Turunkan golok-golok yang kalian *merinding*
Okay, okay... Saya ngaku kalau sebenarnya saya sengaja buat postingan itu buat mancing seseorang. Dan sepertinya, cacing kremi di kail saya dimakan dia~ *ngakak*



Itu! Lihatlah, kawan. Padahal saya sudah bilang kalau yang di postingan itu bukan dia, tapi dia tetap aja nyangka kalau yang dimaksud itu dia. Apa saya terlalu bego dalam bersandiwara? Atau dia yang terlalu pintar membaca situasi? Atau dia memang ngerasa kalau dia itu plagiat? LOL

Ini saya sertakan lanjutannya ^^









Saya ada salah ketik disitu :3 *ketawa*



Itulah postingan kedua saya beserta komen-komen gaje dari Intan! *tepuk tangan*
Merasa anehkah Anda? Atau hanya saya yang merasa aneh disini? *pundung* Baiklah... *aura suram* Mungkin rekan-rekan semua akan menganggap saya hanyalah seorang pembual dan pembohong besar. Tapi... Simaklah photo berikut ini.


Sudah? Sekarang coba bandingkan dengan photo postingan saya yang kedua.


Perhatikan hari dan waktunya. Di hari yang sama... Dan hebatnya hanya selang semenit saja! *ngakak*
Hello~ Lihatlah, kawan... Apa dia berusaha membela diri sebelum ada pertanyaan yang datang padanya? Garis bawahi "ck saya jadi formal"
Kemudian, bandingkan dengan photo ini.



Itu postingan dia di wall grup. Dan itu sebelum saya bergabung di grup itu :p
Lihat waktunya. 17 Juni jam 13.23. Saya bergabung disana 17 Juni jam 14.47
Sesingkat itukah gaya bahasanya berubah? Dengan alasan membaca fic Abang saya? Apa itu tidak terlalu ganjil?

Bukan maksud saya untuk menuduh. Tapi dari berbagai pertimbangan dan penyelidikan saya selama beberapa jam juga dari pendapat sahabat-sahabat saya yang juga merasa bahwa Intan meniru gaya bahasa saya dan gaya bahasa Abang saya, maka saya berani memposting hal seperti ini. Saya masih memiliki banyak hipotesa di kepala saya, tapi sayangnya saya sedang MALAS. LOL

Saya juga tidak mencari musuh. Tapi orang mana coba yang rela gerak-gerik sama cara bahasanya ditiru orang? Saya risih sangat...

Silahkan benci saya setelah saya posting semua ini. Tapi di dalam hati saya, saya berniat baik untuk menyadarkannya walau saya sadar kalau cara yang saya lakukan ini salah. Tapi, inilah saya :p

Kapan-kapan akan saya lanjutkan lagi~
Sampai jumpa~

Om Shanti Shanti Shanti Om

1 komentar:

  1. klo smpe gaya bahasamu d tiru, itu artinya gaya bahasamu bagus. kamu perlu bersyukur utk itu. ambil hikmahnya aja. aku tahu, klo km orang yang mengagumkan ^^

    BalasHapus